SimphoNy...

Jumat, 12 Maret 2010

Ekstraksi

• Maksud
Maksud dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari teknik pemisahan menggunakan metode ekstraksi.

• Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah:
1. Mendapatkan kafein dari dalam teh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut air dan kloroform.
2. Menentukan kadar kafein dalam daun teh.

• Prinsip
Pemisahan kafein dari daun teh dengan ekstraksi menggunakan pelarut air dan kloroform kemudian menentukan kadar kafein dalam daun teh dengan penimbangan crude kafein yang dihasilkan setelah dievaporasi.

• Teori
Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak saling campur menawarkan banyak kemungkinan yang menarik untuk pemisahan analitis. Bahkan dimana tujuan primer bukan analitis namun preparatif, ekstraksi pelarut merupakan langkah penting dalam urutan yang menuju ke suatu produk murni itu dalam laboratorium analitik, biokimia, dan anorganik. Meskipun kadang-kadang peralatan ynag rumit, namun seringkali yang digunakan adalah corong pisah. Seringkali suatu pemisahan ekstraksi pelarut dapat diselesaikan dalam beberapa menit. Teknik ini dapat diterapkan sepanjang jangkauan konsentrasi yang lebar, yang telah digunakan secara meluas untuk isolasi kuantitas yang luar biasa sedikitnya (dari) isotop-isotop bebas pengemban yang diperoleh dengan transmutasi nuklir, demikian pula dengan bahan industri yang diproduksi berton-ton. Pemisahan ekstraksi pelarut biasanya bersih, dalam arti tidak ada analog kopresipitasi dengan sistem semacam itu (Day dan Underwood, 2002).
Mengambil suatu zat terlarut dari dalam larutan air oleh suatu pelarut yang tidak dapat saling campur dengan air disebut ekstraksi (dengan) pelarut. Teknik ini seringkali diterapkan untuk pemisahan. Ekstraksi cairan-cairan merupakan suatu teknik dalam dimana suatu larutan (biasanya dalam air) dibuat bersentuhan dengan suatu pelarut kedua (biasanya organik), yang biasanya tak tercampurkan dengan yang disebut pertama, dan menimbulkan perpindahan satu atau lebih zat terlarut ke dalam pelarut yang ke dua itu. Pemisahan yang dapat dilakukan bersifat sederhana, bersih, cepat dan mudah. Dalam banyak kasus, pemisahan dapat dilakukan dengan mengocok-kocok dalam sebuah corong pemisah selama beberapa menit. Teknik ini dapat diterapkan untuk bahan-bahan dari tingkat runutan maupun yng dalam jumlah banyak (Basset, dkk., 1994).
Ekstraksi dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat zat yang diekstraksi, sebagai khelat atau sistem ion berasosiasi. Namun sekarang, pengklasifikasian berdasarkan proses ekstraksi. Proses ekstraksi pelarut berlangsung dengan tiga tahap, yaitu (Khopkar, 1990):
1. Pembentukan kompleks tak bermuatan yang merupakan golongan ekstraksi
2. Distribusi dari kompleks yang terekstraksi
3. Interaksinya yang mungkin dalam fasa organik.

• Alat dan Bahan
- Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia 50 mL, gelas kimia 100 mL, gelas kimia 250 mL, Erlenmeyer 250 mL, corong, sendok tanduk, batang pengaduk, corong pisah, pemanas listrik, cawan porselin, neraca analitik, gelas ukur 10 mL, dan pipet volume 25 mL.
- Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah daun teh kering, CaCO3, kloroform, akuades, kertas saring, dan tissue rol.

• Bagan Kerja






DAFTAR PUSTAKA

Basset, J., Denney, R. C., Jeffery, G. H. Dan Medham, J., 1994, Kimia Analisis Kualitatif Anorganik, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Day, R.A & Underwood, A.L., 2001, Analisis Kimia Kuantitatif, Eralangga, Jakarta.

Khopkar, S. M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI-Press, Jakarta.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda